Sabtu, 26 September 2009

THE BIBLE AND THE FUTURE

(Alkitab dan Akhir Zaman)

oleh : Prof. Anthony A. Hoekema, Th.D.
Buku ini merupakan suatu studi mengenai eskatologi Alkitab, yaitu pengajaran Alkitab mengenai akhir zaman. Berdasarkan tesis bahwa eskatologi adalah realitas yang meliputi baik masa kini maupun masa yang akan datang, penulis membagi buku ini menjadi dua bagian besar.

Bagian Pertama. Eskatologi yang telah ditegakkan (Inaugurated Eschatology), berkenaan dengan berkat-berkat eskatologis yang sekarang telah dinikmati oleh komunitas umat tebusan. Bagian Kedua. Eskatologi yang akan datang (Future Eschatology), membahas topik-topik seperti keberadaan orang percaya di masa antara kematian dan kebangkitan, tanda-tanda zaman, kedatangan Kristus yang kedua kalinya, milenium (kerajaan seribu tahun), kebangkitan tubuh, penghakiman terakhir dan bumi yang baru.

Dalam buku ini, penulis menguraikan keempat pandangan utama konsep milenium : pandangan postmilenialisme, premilenialisme historis, premilenialisme dispensasi, dan amilenialisme. Ayat-ayat Alkitab yang berkaitan dieksegesis oleh penulis secara teliti. Ini merupakan suatu studi yang mendalam mengenai akhir zaman. Buku ini akan menghidupkan kembali pengharapan Kristen dalam diri umat Allah.

Buku ini mendapat rekomendasi dari Dr. Herman N. Ridderbos.

Profil Dr. Anthony A. Hoekema :
Prof. Anthony A. Hoekema, Th.D. (1913-1988) adalah seorang theolog Kristen yang melayani sebagai profesor Theologia Sistematika di Calvin Theological Seminary selama 21 tahun.
Hoekema lahir di Belanda tetapi berimigrasi ke Amerika Serikat pada tahun 1923. Beliau meraih gelar Bachelor of Arts (B.A.) dari Calvin College, Master of Arts (M.A.) dari University of Michigan, Bachelor of Theology (Th.B.) dari Calvin Theological Seminary dan Doctor of Theology (Th.D.) dari Princeton Theological Seminary pada tahun 1953. Setelah menggembalakan beberapa gereja-gereja Kristen Reformed (1944-1956), beliau menjadi Associate Professor of Bible di Calvin College (1956-58). Dari tahun 1958 sampai dengan 1979, ketika pensiun, beliau adalah Profesor Theologia Sistematika di Calvin Theological Seminary di Grand Rapids, Michigan.

Beliau menulis beberapa buku yang terkenal, antara lain :
• The Four Major Cults: Christian Science, Jehovah's Witnesses, Mormonism, Seventh-Day Adventism (1963)
• What about Tongue-Speaking? (1966)
• Holy Spirit Baptism (1972)
• The Bible and the Future (1979)

Di Indonesia, buku dari Dr. Hoekema yang telah diterjemahkan, antara lain : Alkitab dan Akhir Zaman ; Manusia : Ciptaan Menurut Gambar Allah (diterjemahkan dari Created in God’s Image) ; dan Diselamatkan Oleh Anugerah (diterjemahkan dari Saved by Grace)

Apa bener yang masuk surga cuma 144.000 orang aja?

* Wahyu 7:1-8 Orang-orang yang dimeteraikan dari bangsa Israel
7:1 Kemudian dari pada itu aku melihat empat malaikat berdiri pada keempat penjuru bumi dan mereka menahan keempat angin bumi, supaya jangan ada angin bertiup di darat, atau di laut atau di pohon-pohon.

7:2 Dan aku melihat seorang malaikat lain muncul dari tempat matahari terbit. Ia membawa meterai Allah yang hidup; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada keempat malaikat yang ditugaskan untuk merusakkan bumi dan laut,

7:3 Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel.

7:4 Dari suku Yehuda dua belas ribu yang dimeteraikan, dari suku Ruben dua belas ribu, dari suku Gad dua belas ribu,

7:5 dari suku Asyer dua belas ribu, dari suku Naftali dua belas ribu, dari suku Manasye dua belas ribu,

7:6 dari suku Simeon dua belas ribu, dari suku Lewi dua belas ribu, dari suku Isakhar dua belas ribu,


7:7 dari suku Zebulon dua belas ribu, dari suku Yusuf dua belas ribu, dari suku Benyamin dua belas ribu.


Adakah disebutkan bahwa hanya sejumlah 144,000 saja yang masuk surga? ataupun penghuni surga?

Tidak!


Bilangan 144,000 itu jelas bersifat simbolis. Meskipun di situ disebutkan nama-nama suku bangsa Israel. Namun susunan dari daftar bangsa itu yaitu nama-nama suku yang tercantum di dalamnya tampak ganjil. Contohnya, baik Manasye mau pun ayahnya, Yusuf, tercantum dalam daftar (tarnpaknya Yusuf mewakili Efraim yang tidak tercantum), juga nama Suku Dan tidak tercantum.

Wahyu pasal 7 menyebutkan jumlah angka-angka sebagai simbol "hamba-hamba Allah," yang bukan merupakan istilah yang asing bagi orang pereaya bangsa Yahudi. Demikian pula uraian tentang mereka dalam Wahyu 14 dapat digunakan untuk setiap orang percaya yang setia kepada Allah dan tidak berkompromi dengan "binatang" dan "nabi-nabi palsu" yang dicatat dalam kitab Wahyu.

Dalam Wahyu pasal 14, ke 144.000 orang itu adalah "144.000 yang telah diselamatkan dari bumi." Mereka digambarkan sebagai orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, yang dalam Kitab Wahyu berarti mereka belum pernah terbujuk oleh kekuatan jahat mau 'pun berkompromi dengan pemujaan berhala. Mereka Juga sepenuhnya benar. "Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu


*Wahyu 14:1,3
14:1 Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.

14:3 Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.


Yang pasti... Surga bukan menampung 144.000 orang saja. Beberapa penafsir menafsirkan angka 144,000 sebagai perkalian dari "12X12X1000" itu hanya bermakna simbolik didalam gaya penulisan syair.


"Dua belas" merupakan angka yang menekankan Kerajaan Allah. Angka "dua belas" adalah hasil perkalian dari "tiga" dan "empat". Tiga adalah simbol kekudusan dan merujuk kepada Allah sedangkan empat merupakan angka alam semesta sehingga angka dua belas bagi kalangan Yahudi merupakan simbol perpaduan antara manusia dengan Allah.

Di atas meja ada dua belas roti sajian dan tutup dada Imam Besar terdiri atas dua belas batu permata berukir nama-nama suku bangsa Israel yang bermukim di sekeliling Kemah Suci.

Ke-144,000 melambangkan 'kepastian dan kegenapan yang sempurna, 12 x 12 seribu kali ganda. Ketika Yesus di dunia, Ia pernah menyebutkan "Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub didalam Kerajaan Surga" (Matius 8:11). Anugerah keselamatan yang digenapkan Yesus Kristus diatas kayu Salib, telah menyebabkan kita yang dahulu "jauh" sudah menjadi "dekat". Pembeberan suku-suku itu melambangkan kesempurnaan bilangan orang-orang kudus Allah, dimana Allah menetapkan gereja/jemaat Kristus sebagai Israel yang benar (Roma 2:28-29; Galatia 3:29; 6:16; Filipi 3:3; Yakobus 1:1; 1 Petrus 1:1; 2:9).

Didalam Kristus, kita (orang Yahudi dan non-Yahudi) telah dipersatukan, tembok pemisah antara keduanya telah dirobohkan; dengan kematianNya diatas kayu salib, Ia menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru didalam diriNya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera. Orang non-Yahudi didalam Kristus melalui Injil menjadi ahli waris, satu tubuh dan satu perjanjian pula (Efesus 2:13-15). Jika dalam kerajaan Allah yang kekal, tidak lagi terdapat diskriminasi antara Yahudi dan non-Yahudi.


True Worshippers Menggelar Konser Shine Like Stars

Kelompok musik rohani True Worshippers menggelar konser live recording di Balai Sarbini, Plaza Semanggi, Jakarta Selatan, Kamis, 14 April yang lalu. Acara ini digelar dalam rangka promosi album ketujuh berjudul ”Shine Like Stars?

Tema ”Shine Like Stars?ini meneruskan kesinambungan tema album sebelumnya ”Take Us Higher?album yang dirilis pada 2003 dengan angka penjualan mencapai 100.000 kopi.

Acara dihadiri ribuan penonton. Para penonton datang dari berbagai denominasi gereja, rata-rata memang anak muda, tapi tak sedikit pula yang berusia dewasa.

Lewat album ini, True Worshippers hendak menyampaikan filosofi bahwa ketika Tuhan membawa kita ke tempat yang semakin tinggi dalam kehidupan, kita mesti bersinar bagi kehidupan banyak orang.

Formasi kelompok ini adalah Sari Simorangkir, Ruth Sahanaya, Sydney Mohede, Ucok Rajagukguk, Steve Tabalujan, Daniel Sigarlaki, dan Jeffry Hermanto. Ada pula Arvid Gunardi, Rensis Wenas, Amos Cahyadi, Adi Prasodjo, dan Pongky Prasetyo. Selain itu, Nindy Ellese, Bella Prasetyo, Lita Zein, Alvi Radjagukguk, dan Jussar Badudu.

Di usianya yang ke-7 tahun, grup musik yang digawangi 17 personel ini telah menelurkan tujuh album, antara lain ?4:23TW True Worshippers 2000? ”TW#5 True Worshippers 2002? dan ”Take Us Higher True Worshippers 2003?

Tentang Konser True Worshippers "GOD IS OUR VICTORY"

True Worshipper - God Is Our Victory
Malam itu True Worshipper hadir dengan formasi dan musisi yang sama dengan konser sebelumnya,
yakni:




Sidney Mohede,
Alvi Radjaguguk,
Ruth Sahanaya,
Lita Zen,
Nindy Ellesse,
Sari Simorangkir,
Jussar Badudu,
Sally Butar Butar,
Fanny Chang,
Ivan Mario,
Shelvia Hendoro,
Kenny Goh,
Winny Jessica Setiawan,
Ribka Yusuf,
Ucok Radjaguguk,
Daniel Sigarlaki,
Steve Tabalujan,
Arvid Gunardi,
Rio Felani,
Andre Hermanto,
dan Willian Hermanto
yang mana dalam konser berdurasi dua jam tersebut mereka menyanyikan 11 lagu baru dalam album mereka yang ke-10 “All for You”.

Para penonton yang hadir tampak larut dan antusias mengikuti jalannya konser sampai akhir.
Rensis Wenas selaku Show Director dalam konser ini menegaskan bahwa konser bertajuk “God Is Our Victory” tetap menawarkan konsep yang jauh lebih fresh dan menarik dari beberapa konser yang pernah ada.

Dan juga konsep acara konser “God Is Our Victory” lebih difokuskan kepada pujian dan penyembahan,”tambahnya.
Kesuksesan yang diraih dalam konser kali ini tentunya tak lepas dari persiapan yang mantap dari para personil maupun panitia.
Selama beberapa tahun terakhir ini,

True Worshippers bukan hanya memberkati Kristiani di Indonesia saja dengan lagu-lagu mereka,

akan tetapi spirit yang luar biasa dari “TW” juga telah membawa mereka memberkati bangsa-bangsa lain yang mana True Worshippers juga telah mengadakan konser di beberapa benua salah satunya Amerika.

Di negeri Paman Sam tersebut True Worshippers menggelar konsernya di tiga kota:

Philadelphia, New Jersey, dan Los Angeles.

Harapan True Worshippers agar melalui konser ini setiap orang yang datang dapat merasakan hairat Tuhan dan membawa dampak yang luar biasa dalam tahun 2009 ini nampaknya bukanlah suatu hal yang berlebihan,terbukti dengan kesuksesan yang diraih mereka pada konser kali ini.

Malam itu True Worshipper hadir dengan formasi dan musisi yang sama dengan konser sebelumnya, yakni: Sidney Mohede, Alvi Radjaguguk, Ruth Sahanaya, Lita Zen, Nindy Ellesse, Sari Simorangkir, Jussar Badudu, Sally Butar Butar, Fanny Chang, Ivan Mario, Shelvia Hendoro, Kenny Goh, Winny Jessica Setiawan, Ribka Yusuf, Ucok Radjaguguk, Daniel Sigarlaki, Steve Tabalujan, Arvid Gunardi, Rio Felani, Andre Hermanto, dan Willian Hermanto yang mana dalam konser berdurasi dua jam tersebut mereka menyanyikan 11 lagu baru dalam album mereka yang ke-10 “All for You”.


Para penonton yang hadir tampak larut dan antusias mengikuti jalannya konser sampai akhir.

Rensis Wenas selaku Show Director dalam konser ini menegaskan bahwa konser bertajuk “God Is Our Victory” tetap menawarkan konsep yang jauh lebih fresh dan menarik dari beberapa konser yang pernah ada. Dan juga konsep acara konser “God Is Our Victory” lebih difokuskan kepada pujian dan penyembahan,”tambahnya.

Kesuksesan yang diraih dalam konser kali ini tentunya tak lepas dari persiapan yang mantap dari para personil maupun panitia.

Selama beberapa tahun terakhir ini, True Worshippers bukan hanya memberkati Kristiani di Indonesia saja dengan lagu-lagu mereka, akan tetapi spirit yang luar biasa dari “TW” juga telah membawa mereka memberkati bangsa-bangsa lain yang mana True Worshippers juga telah mengadakan konser di beberapa benua salah satunya Amerika.

Di negeri Paman Sam tersebut True Worshippers menggelar konsernya di tiga kota: Philadelphia, New Jersey, dan Los Angeles.

Harapan True Worshippers agar melalui konser ini setiap orang yang datang dapat merasakan hairat Tuhan dan membawa dampak yang luar biasa dalam tahun 2009 ini nampaknya bukanlah suatu hal yang berlebihan, terbukti dengan kesuksesan yang diraih mereka pada konser kali ini.